Featured

Senin, 28 Maret 2011

Protokol Jaringan

protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data.

Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
  • Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
  • Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
Setiap jenis topologi jaringan  memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol token-ring. Protokol standard komunikasi data yang menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah: model refrensi osi (Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO (International Standard Organization). Menurut OSI komunikasi antara dua komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan , mulai dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data dalam bentuk sinyal listrik di-transmisikan melalui media komunikasi.
Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol model refeensi TCP/IP(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini merupakan penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya 5 lapisan.
Fungsi utama masing-masing lapisan OSI disajikan dalam tabel berikut ini:
Lapisan
Fungsi Lapisan
Application (Aplikasi)
Lapisan yang menangani program aplikasi yang digunakan oleh user dalam mengirim/menerima data, misalnya program e-mail, Messenger, Browser, dsb
Presentation (Presentasi)
Lapisan ini melakukan presentasi data, perubahan format agar terjadi kesesuaian antara pengirim dan penerima
Session (Sessi)
Lapisan ini yang membuka koneksi antara dua komponen yang berkomunikasi, menjaga koneksi selama komunikasi berlangsung dan memutuskan-nya ketika selesai
Transport (Transport)
Lapisan ini yang menjamin pengiriman data dari satu komponen ke komponen lainnya yang berkomunikasi
Network (Jaringan)
Lapisan yang mengatur rute dari paket data melalui jaringan, sehingga paket ini bisa sampai ke tujuan
Data Link (Sambung Data)
Lapisan yang menjamin paket-paket data terbebas dari kesalahan ketika disampaikan ke penerima
Physical (Fisik)
Lapisan yang menangani medium fisik / koneksi listrik yang menghubungkan dua komponen yang berkomunikasi.




Fungsi utama masing-masing lapisan TCP/IP disajikan dalam tabel berikut ini:
Lapisan
Fungsi Lapisan
Physical (Fisik)
Lapisan yang menangani antarmuka antara medium transmisi dengan peralatan. Karakteristik fisik, seperti medium, bentuk signal, kecepatan signal, ditentukan pada lapisan ini.
Network Access (Jaringan)
Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang saling berkomunikasi dalam jaringan yang sama. Lapisan ini juga memeriksa alamat penerima data, menetapkan prioritas pengiriman.
Internet
Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang berbeda. Lapisan ini menggunakan protokol Internet untuk memilih rute data dalam jaringan yang beragam.
Transport
Lapisan yang menjamin reliabilitas pengiriman paket-paket data, serta mengatur urutan paket tersebut. Protokol TCP digunakan pada lapisan ini.
Application (Aplikasi)
Lapisan ini menangani berbagai aplikasi yang akan menggunakan jaringan.

Protokol TCP/IP mengenali tiap terminal dalam jaringan melalui nomer IP (IP number), setiap komputer harus memiliki nomer IP yang berbeda. Nomer IP dewasa ini menggunakan bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit, sebagai contoh dalam jaringan intranet biasa digunakan nomer IP untuk satu komputer sebagai berikut : 192.168.1.10, dan pada jaringan yang sama nomer IP komputer lainnya adalah : 192.168.1.15, dan sebagainya.
Selain kedua protokol diatas dikenal pula protokol akses media, protokol antar jaringan, dan protokol transport data. Protokol akses media adalah protokol pada lapisan fisik dan lapisan data-link, mengatur bagaimana data disalurkan pada media fisik dan bagaimana data diakses dari media fisik. Protokol akses media yang terkenal adalah protokol ethernet yang biasa disebut sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection) dan Token-Ring. CSMA/CD mengatur data pada topologi bus dan topologi star. Token-Ring mengatur data pada topologi ring yang menggunakan media kabel koaksial, pada topologi ring dengan kabel serat optik digunakan protokol FDDI (Fiber Distributed Data Interface).

CSMA/CD yang di-standarisasi sebagai IEEE 802.3 memiliki prinsip kerja sebagai berikut:
  • Terminal yang akan mengirim data melalui media harus memeriksa media apakah dalam keadaan sibuk (ada yang pakai) atau tidak (carrier sense).
  • Bila tidak sibuk maka segera kirim data melalui media
  • Bila sibuk maka terminal harus terus mendengarkan (memeriksa) berulang-kali hingga tidak sibuk.
  • Bila karena suatu hal terjadi tabrakan (dua terminal secara bersamaan mendeteksi media pada keadaan tidak sibuk, keduanya mengirim data pada saat yang sama), maka sinyal gangguan akan dikirim ke semua terminal (collision detection), dan kedua terminal yang bertabrakan akan di-stop untuk mengirim data sementara waktu.
  • Setelah sinyal gangguan berlalu beberapa saat maka terminal dapat mulai berlomba untuk mendapatkan media.

Rabu, 02 Maret 2011

Standar Pemasangan Kabel UTP

Bagi sebagian orang memasang konektor RJ45 pada kabel UTP cukuplah asal dua ujung berwarna sama. Akan tetapi di dalam jaringan yang kompleks dan melibatkan banyak orang tentulah akan terjadi masalah jika tidak ada kesepakatan bersama. Karena itu penting dilakukan standarisasi pemasangan. Dalam hal ini sudah ada lembaga yang mengelola standarisasi tersebut yaitu TIA/EIA.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang lazim dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5) yang secara praktis bisa support transfer data hingga 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiriatas4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. warna kabel tersebut adalah sbb :

Pasangan 1 Putih-Biru dan Biru
Pasangan 2 Putih-orange dan Orange
Pasangan 3 Putih-Hijau dan Hijau
Pasangan 4 Putih-Coklat dan Coklat

Standar Pemasangan EIA/TIA-568B RJ-45
Untuk kabel straight(standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama, urutan pemasangan kabel (crimping) adalah:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Sedangkan untuk sambungan cross over urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi, seperti gambar berikut:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Orange-Putih
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Standar Pemasangan EIA/TIA-568A RJ-45
Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:
Ujung 1
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Untuk Kabel Cross Over urutan sebagai berikut :
Ujung 1 Standard
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih- Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat


STANDAR PEMASANGAN KABEL UTP


Unshielded twisted-pair (UTP) adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik, dan disebut twisted pair dikarenakan didalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral atau saling berlilitan. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN). Ada berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.
Beberapa jenis UTP :

  • CAT3
Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi, kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.

  • CAT5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz.

  • CAT5E
Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP.


  • CAT6
Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya.

4 layers TCP/IP protocol suite

TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers:
a)      Applikasi,
b)      Transport,
c)      Internetwork, dan
d)     network interface.
Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :
a)      Layer Applikasi
adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browsers.
b)      Layer Transport
bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima  untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
c)      Layer Internetwork
 bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.
d)      Layer networks interface
 adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.